Senin, 14 Desember 2015

Desa Bangko-bangko, Hidden Paradise di Lombok barat



Pantai Desa Bangko



Masih dalam rangka melanjutkan tulisan gue di Destinasi anti mainstream Lombok untuk part 2 nya Guys, kali ini gue bakal rekomendasiin Desa Bangko-bangko. Tepat di hari ke 3 waktu gue backpack di Lombok, destinasi yang gue tuju waktu itu tempat ini,. Sebelumnya, bukan maksud gue untuk matahin niat kalian untuk mengunjungi Desa Bangko ini Guys, tapi akses untuk menuju Desa Bangko ini semi impossible kalo lo meniatkan diri untuk mengunjunginya seorang diri / lo naik motor, kenapa? yaitu  tadi, dimulai dari jalanan yang ancur, masih rawan, dan sepi dari keramaian. Terus kenapa gue bisa main kesana? jadi, dihari ke 3 gue berada di Lombok atau katakanlah Rumah Singgah Lombok, gue bertemu dengan seseorang yang sangat special, Mba Eva, siapakah dia? yaps, doi itu mantan host Jejak Petualang Trans7. Buat lo yang dulu sering nonton pasti tau lah doi siapa, hehe
Waktu itu, Mba Eva dan Mas Tengengean (suhu Traveler Kaskus Lombok) sedang ngadain ekspedisi kesana dan ngajakin beberapa visitor Rumah Singgah, berhubung visitor lain udah punya jadwal mereka masing-masing dan rancangan destinasi yang mau gue tuju dihari ke 3 masih belum jelas, yasudah, gue ikut dengan mereka untuk berekspedisi ke desa Bangko. Ditengah kegembiraan tetiba ada 2 anak backpacker Makassar,  Andi sama Nino yang tertarik juga buat ikut dengan ekspedisi, sampe akhirnya mantaplah kami ber 5 untuk melakukan ekspedisi ke Desa Bangko.
FYI, Desa Bangko ini terletak di ujung barat pulau Lombok Guys, coba aja liat di peta.

Tips & Trick :
  • Desa Bangko terletak di ujung barat pulau Lombok, cobalah liat peta buat mastiin-nya
  • Karena berada di ujung barat, untuk kalian yang singgah di Mataram, coba ikuti akses menuju Pl. Lembar, lalu ikuti terus sepanjang jalan pantai Sekotong, mungkin bisa nanya ke beberapa penduduk atau nelayan setempat
  • Pastikan bahwa lo gak pergi sendirian, minimal ber 4
  • Tidak disarankan sekali lo pake motor, akses yang lo lewatin bukan hanya jalan melainkan hutan juga yang masih ditempati monyet-monyet liar 



awal masuk Desa Bangko









yang gue bilang pabrik ikan tongkol









keadaan sekitar









Mangrove dan Sungai










Lucky you, kalo kalian bisa sampe ke Desa Bangko. Pantainya yang masih Perawan, terdapat hutan mangrove dan sungai kecil, disuguhi pabrikan ikan tongkol (ternyata Desa Bangko adalah Penyuplai ikan tongkol Guys), perjalanan yang fun, dsb.

FYI, Desa Bangko sebenernya cuma Desa kecil di pesisir barat lombok, bahkan gak lebih dari 20 kepala keluarga aja yang ngehuni Desa Bangko! gimana gak asik tuh Guys!

Tunggu apalagi Guys, come pack Your bag and go ahead!

Kamis, 24 September 2015

Destinasi antimainstream Lombok




Tips buat kalian yang bingung destinasi mana  yang bakal dikunjungi saat ke lombok. Kali ini gue bakal review destinasi pertama, they called it gili kondo, yes, an awesome destination in east Lombok!.
Gili kondo ini bisanya jadi menu utama anak-anak lombok backpacker, ya itu lah yang gue dengar dari mamak, pemilik rumah singgah lombok backpacker (aaah kangen mamaaak!).

Gimana caranya supaya bisa kesini? Jadi gini guys, gili kondo itu bisa dibilang private gili *CMIIW*, jadi untuk menuju kesana lo gak bisa dengan hanya seorang diri, dikarenakan solo backpacker gue kemaren gue singgah di rumah singgah lombok backpacker, maka untuk menuju kesana gue berhasil bergabung dengan teman-teman lain.

Kalo lo stay di mataram, sewa motor/mobil adalah hal yang tepat unutk menuju kesana, dengan cari teman dulu sebelumnya mnimal 7, bareng lo jadi 8. Ya itu masa yang minimal yah. Lanjut lo bisa ambil jalan menuju lombok timur, perjalanan bisa memakan waktu hingga 2 sd 3 jam. Sepanjang jalan lo bisa sedikit mengenal keadaan masyarakat lombok yang sangat ramah, pemandangan rinjani, pasar tradisional dsb. Sedikit klimaks ketika sudah berada di lombok timur, pastikan lo bertanya sama warga lokal hingga lo mendapati jalan dengan pepohonan segede gaban di pinggir jalan *asli bro, pohon dipinggir jalan sana gede banget segede bagong*. Kemudian kalian akan menemukan jalan masuk sebelah kanan yang tidak terlalu besar dan pastikan terus ikuti.


Boat yang kita pake

Sesampainya disana, bernego dengan pemilik perahu (perahu yang bakal jadi transport selama tour seharian), kalo jumlah temen yang lo dapetin beserta lo ada 10, pengkolektifan budget bisa 100.000 per/orang *mahal banget pi!!* tenang men, 100.000 itu bakalan worth it sama apa yang kalian dapet, pemjabarannya adalah 50.000 biaya kolektif sewa kapal perorang, 25.000 buat beli ikan (sangat wajib), dan 25.000 lagi biaya lo bua sewa snorkl gear. Yang wajib sebenernya cuma biaya sewa kapal aja, tapi ya masa lo gak bakal makan dan gak bakal snorkling, buat apa lo kesitu! Hehe





Tempat pertama yang dikunjungi yaitu spot snorkling (mantap abis bro! Air jernih berikut semua badan lo bakal di gigit sama ikan, gak sakit ko haha) black nemo dan jenjs ikan lain adalah spesies laut yang akan lo temui.





Kedua, hutan bakau, semi banyak bulu babinya sih tapi bisa dicegah kalo diem nya dispot yang bebas dari bulu babi *YAIYALAH!!!. Asoy banget, plus pemandangan rinjani di belakang haha!.





Ketiga, gili kapal, bro gili ini luasnya cuma segede uprit (dibaca: kecil banget), renang dsb bisa menjadi kegiatan yang bisa lo lajuin disini.
Keempat, gili kondo, ikan yang kalian beli, bisa dibakar dan dimakan disini, sesekali snorkling dipinggiran gili bisa jadi aktivitas selama nunggu ikan dibakar.














Kelima atau terakhir, yaitu gili bidara, gili ini bersebrangan sama gili kondo, tidak terlalu bersih layaknya gili kondo, tapi gili ini wajib disinggahi, kenapa? Karena lu bakal nemuin mini harbor yang bagus banget bro, tapi di gili bidara lo gak bisa berenang di tepinya, soalnya ada semacam jellyfish yang rata-rata ukurannya segede kuku ibu jari tapi bisa bikin kulit lo gatel, ...sama kaya pacar kamu yang kegatelan :p

Itulah yang bisa lo lakuin di hari pertama explore lombok, selain ngunjungi gili trawangan, air, dan meno yang terlalu banyak pengunjungnya.

Jumat, 18 September 2015

Tips (Solo) Traveling Dengan Budget Minim







Masih dari trip kemaren, seorang temen nanya sama gue dengan beberapa pertanyaannya. Mungkin beberapa pertanyaan itu bakal sedikit bermanfaat buat kalian.
1. Bawa duit berapa? Ko bisa ngebolang sejauh itu pake duit segitu?
2. Seriusan pergi sendiri? Gak takut diculik?
3. Mandi dimana? Nyuci dimana? Makan gimana?
Dan beberapa pertanyaan lain.
Oke, mari gue jabarkan sedikit jawaban untuk pertanyaan diatas.
1.  Ya, gue cuma bawa duit 2,8 juta. Tepat waktu balik ke rumah dan sampai di kamar, gue hitungan sisa duit gue masih sisa walaupun cuma 8ribu. Ko bisa cuma bawa duit segitu? Balik lagi, dengan apa prinsip seorang backpacker, mari kita nyanyiin lagunya kak Dwika yang dijadiin jingle nya kak Takdos si backpacker gembel:
"Aku ingin bertualang, perluas cakrawala
Tapi selalu terpentok biaya
Aku buat sebuah resolusi, kemewahan bukan yang kucari
Tapi kepuasan hati
Aku ambil saja ranselku
Dunia tunggu aku
Banyak yanh bilang aku gembel, they dont know me so well, im a backpacker
Ku bertualang dengan caraku, dunia tempat bermainku,
Whatever... im a backpacker"

from the songs lyrics, may we got what we want to know

2. Solo backpacker, it leaves you spechless then turn u be a friendly one! Ketika lu cuma jalan sendiri, pasti ada niatan untuk menjadi lebih supel. Dari supel terjalin lah relasi, relasi yang akrab bakal nimbulkan rasa ketertarikan satu sama lain (bukan cinta kaya pacar), dengan kata lain bisa aja lu di kasih tau tips apapun yang bisa menunjang solo backpacker lu dari teman perjalan lu atau mungkin di kasih tumpangan tidur di rumahnya. Asal masih di Indonesia, itu masih rumah lu kok. ( tapi tetep harus hati-hati)

3. Mandi? Ya tinggal mandi, ibarat lu lagi jalan, capek, nemu Masjid atau pom bensin, sekalian lu istirahat disitu lu ikut bersih-bersih badan dan logistik di rest area nya. Nyuci? Fexible lah 1 baju kan bisa dipake 2 hari, kalo baju lo abis, tinggal cuci di wastafel atau sebagainya, malam ketika lu istirahat, adalah waktu yg pas buat jemur pakaian. Ngerti kan? Gak susah kok. Makan? Ya tinggal makan, fikirkan 2 kali sebelum beli makanan apakah lu mau makan dengan menu royal dan trip lu berhenti lebih cepat atau dengan menu yg murah tapi tetep bisa ganjel perut dan tenggang waktu trip lu bisa lebih panjang. Thats your choice mate..

Haha, namanya juga backpacker. Cobalah buat keluar dari zona nyamanmu sesekali, demi mendapatkan pengalaman traveling yang tak terlupakan. Kalo kata Jacqueline Boone sih "Traveling Solo doesn't mean you're alone. Most often, You meet marvelous people along the way and make connections that last a lifetime"

Selasa, 08 September 2015

Full Itinerary Bandung - Dieng - Jogja - Lombok - Sumbawa - Bali (3 Nusa)

Berhubung kuliah gue ampir masuk (tingkat akhir nih hehe) dan kalo di banyak omong pasti gak keburu kayanya tulisan perjalanan solo backpacker gue ini cuma bisa buat gue tulis langsung ke itin, budget, sama destinasi. Mari kita salin apa yang gue tulis di travel book gue dan mungkin bisa jadi referensi sewaktu-waktu kalian mengagendakan perjalanan. Check this out (Gak gue bikin di Excel ya Gan, bakal gue tulis langsung dari awal pergi sampe balik + Tips & Trick)
Itinerary Bandung - Dieng - Jogja - Lombok - Sumbawa - Bali :

Day 1 (29 Juli) :
Angkot Sarijadi Bandung - Terminal Cicaheum Bandung 7.000
Bus Budiman Cicaheum - Terminal Wonosobo 85.000
*Untuk jadwal update terbaru Bis Bandung - Wonosobo dan sebaliknya agan  Bisa diliat disini

Day 2 (30 juli):
Terminal Wonosobo - Dieng 25.000
Rama Homestay Dieng 150.000 (buat 2 hari)
Total makan 1 Hari (3x) 26.000
Wisata Candi Arjuna, Kawah Sikidang 10.000
Wisata Telaga 5000
Sharecost beli makanan buat naik gunung 25.000
*Untuk review Losmen/Hostel/Hotel di Dieng Lihat disini

Day 3 (31 juli):
Guide Gunung Prau 100.000
Tiket Pendakian 10.000 (lebih tepatnya retibusi)
Jajan 34.000
Mie Ongklok 20.000
*Beberapa tips & trick survive di Dieng bisa agan lihat di tulisan Gue sebelumnya

Day 4 (1 agustus):
Makan 12.000
Mikro bus Dieng - Alun2 Wonosobo 20.000
Angkot Alun2 - Terminal Wonosobo 4.000
Bus Wonosobo - Magelang 25.000
Magelang - Jogja 17.000
Makan 10.000
Persiapan logistik perjalanan Jogja - Lombok 25.000
*Tips & Trick ada di tulisan Sebelumnya

Day 5 (2 Agustus):
Lempuyangan -Bayuwangi Baru 100.000
Fery Ketapang - Gilimanuk 7.500
(makan bekel dari Jogja jadi hari ini gak ngeluarin  buat makan)
*Waktu perjalanan Kereta Yogyakarta - Banyuwangi ditempuh dengan lama waktu sekitar 14 jam. Untuk meminimalisir budget, agan bisa bawa persediaan makanan dari Yogya, karena makanan di dalam kereta sedikit mahal hehe :D
*Untuk tarif terbaru Fery penyebrangan Ketapang - Gili Manuk Lihat disini

Day 6 (3 Agustus):
Pelabuhan Gilimanuk - pelabuhan Padang bay 60.000
Padang bay - pelabuhan Lembar 44.000
Makan Nasi kotak 6.000
Lembar - Mataram (tempat Rumah singgah Lombok Bakpacker) 30.000
Makan nasi kerucut, mie ayam 30.000
retribusi masuk Bukit idung, lombok tengah 5.000
Sewa Motor 60.000
*Untuk melanjutkan perjalanan Gili Manuk menuju Term.Ubud / Pl. Padang Bay agan bisa mengunakan transportasi Bis 3/4 "Bahagia" Bis bisa agan temukan ketka agan keluar dari Pl. Gili Manuk
*Untuk agan yang punya keberanian, sebenernya agan bisa nyoba hitchhike. Seperti yang kita tau kalo daerah ini adalah daerah surganya hitchhike. apa itu hitchike? Lihat disini

( TENTANG LOMBOK, SUMBAWA, BALI, TIPS & TRICK, GUE BAKAL BIKIN POSTINGANNYA, SOON :D )
Day 7 (4 Agustus):
Full Gili Kondo (snorkling, Pulau bakau, Gili Pasir, Bakar ikan Bluefin Tuna, Gili Bidara) 120.000
Kuliner Taliwang 80.000
Bensin 25.000
Perpanjang Motor 60.000

Day 8 (5 Agustus):
Tahu tek tek 8.000
Gili Nanggu, Sekotong Beach, Desa Bangko-bangko 110.000
Makan (ditraktir)
jajan 18.000

Day 9 (6 Agustus)
Tahu tek tek 8.000
Jajan 18.000
Pantai Selong belanak 10.000
Pantai Mawun 10.000
Pantai Kuta 5.000
Pantai Tanjung Aan 5.000
Bensin 20.000
Perpanjang motor 60.000

Day 10 ( 7 Agustus):
Makan & perlengkapan logistik buat camping di Pulau Kenawa  45.000
Bensin 20.000
Tiket Pl Kayangan - Pl Sumbawa (lupa gue namanya) 20.000
Motor buat 2 hari 120.000
Tiket kapal ke Pulau Kenawa & Paserang 60.000
Makan 10.000
Destinasi di Sumbawa yang di kunjungi: Pulau Paserang & Kenawa

Day 11 (8 Agustus):
Balik ke Lombok Kapal Fery 20.000
Logistik 30.000
Bensin 10.000
Makan 15.000

Day 12 (9 Agustus):
Fery Lembar - Padang bay 45.000
Makan 10.000
Pop Mie 10.000
Transport Padang bay - Denpasar 50.000
Bis Sabaragita (lupa spillingnya wkwk) 2000
Makan 18.000 (susah halal food disini)
Beli casan (soalnya ilang dijalan) 45.000

Day 13 (10 Agustus):
Speed Boat Sanur - Nusa Lembongan 85.000
Makan soto 12.000
Motor 100.000
Destinasi yang dikinjungi: Dream Beach, Devil Tear, the Hill of Junggut Batu, Jumpcliff point blue Lagoon
*List Harga Speed Boat


Day 14 (11 Agustus):
Public Boat Nusa ceningan - Nusa penida 20.000
Makan nasi mix 15.000
Motor 80.000
Destinasi yang dikunjungi: Pantai atuh, Broken beach Uug, Goa (lupa namanya)
Fast Boat Pulang ke sanur dari Nusa penida 75.000

Day 15 ( 12 Agustus) :
Homestay temen gratis
Beli tiket kereta Banyuwangi - lempuyangan 100.000
Tiket Kutoarjo - Kiara condong 65.000
tax 5.000
makan di traktir temen yang disinggahi

Day 16 (13 Agustus):
Keliling Biasa, tanpa ngeluarin biaya
Pulang dari denpasar tujuan Surabaya tapi turun di Pelabuhan ketapang pake damri di terminal ubud 50.000

Day 17 (14 Agustus):
Banyuwangi - Lempunyangan (tiket yang udah di pesen)
Makan Rames 18.000
Makan Nasgor 15.000
Tidur di Masjid

Day 18 (15 Agustus)
Makan 15.000
kereta lempuyangan -kutoarjo dan perlengkapan makan ke bandung 20.000

Total: 2.704.000
low budget kah? haha iyalah orang ngegembel teroos!

kurang lebihnya segitu yang gue catet di travel book gue, rancu? iya! gak apa-apalah haha yang penting redaksinya. seneng, sedih, marah, kangen orang rumah, kangen mantan, semua gue dapetin di perjalan gue kali ini. banyak banget pelajaran yang gue dapetin seperti gue yang baru sadar kalo gue takut ketinggian waktu mucuk ke gunung prau, gue yang ternyata gak terlalu cupu snorkling, tentang belajar setiap budaya orang yang gue temuin, belajar gak boleh ceplas ceplos nanya religi ke orang asing, dan masih banyak.
setiap perjalan pasti ada ceritanya, walaupun gue udah nginjek di tingkat akhir kuliah yang bakal sibuk, nanti gue bakal bikin story telling tentang perjalanan yang udah gue jalanin. kalo ada pertanyaan silahkan kontak di lutfisurya31@gmail.com / untuk foto-foto bisa di Instagram gue @lutffipratama.

Kamis, 27 Agustus 2015

Dieng, Aku ke Jogja yah, Jangan Kangen Loh! (PD BGT LU!!)

Lanjutin perjalanan gue menuju destinasi selanjutnya, pagi itu tanggal 1 Agusust gue sedih banget harus ninggalin Dieng beserta 3 temen baru gue yang masih menetap disana ( kok 3 bukannya 2? 1 orang laginya itu si Pak Irin / Mas Irin, gue sama temen sharecost gue yang 2 itu udah deket banget sama Mas Irin, bahkan sampe sekarang masih komunikasian) but, piknik must be go on *(jangan kaget gue sering tulis kata-kata itu, bhak) karena destinasi selanjutnya adalah Jogja, yeah!
Mungkin banyak pertanyaan dari kalian apa sih transportasi dari Dieng ke Jogja? mari check di bawah.
*kenapa gue bilang pertanyaan ini banyak dicari? soalnya pertanyaan ini adalah pertanyaan paling susah gue dapetin selama bikin itinerary. sama sekali gak ada artikel yang ngulas tentang transport Dieng ke Jogja. Makanya, setidaknya ini bisa bantu kalian.

Day 3 Dieng - Jogja

(05.30 - 06-00) Makan Rp 12.000
(06.00 - 07.30) Perjalanan Mikrobus ke Alun-alun Wonosobo Rp 20.000
(07.45 - 08.15) Angkot ke Terminal Wonosobo Rp 4000
(09.30 - lupa) Bis Terminal Wonosobo - Terminal Magelang Rp 25.000
(lupa - 15.00) Terminal Magelang - Jogja Rp 17.000 + makan Rp 10.000

Solopacker Tips & Trick:
  • Perjalanan Dieng ke Jogja itu harus naik beberapa kali angkutan, mikrobus yang waktu pergi bisa lu dapet di terminal Wonosobo, nggak lagi buat nganter ke terminal Wonosobo ketika lo pulang. Lo turun aja di lapangan alun-alun wonosobo dan lanjut pake angkot kuning bemper merah buat ke Terminal Wonosobo.
  • Buat dapetin bus yang mau ke Magelang, lu harus nunggu rada lama di Terminal Wonosobo, tunggu aja di depan terminalnya tar juga ada bus dengan kenek yang teriak Magelang.
  • Sepanjang jalan menuju Magelang, pemandangan gunung Sindoro adalah pemadangan yang bagus banget. saran gue jangan tidur, banyak pemandangan yang bagus soalnya.
  • Estafet bus Magelang - Jogja gampang, banyak kenek yang bakal nanyain tujuan lo dan ngasih tau harus pake bus  yang mana sewaktu lo nyampe di terminal Magelang.
  • Bus Magelang ke Jogja ini ribet bro. banyak ngetem (berhenti cari penumpang) disini lu bisa gunain buat isitirahat (terserah sih haha).

Relasi itu penting, bayangin gue punya satu malem di Jogja sebelum lanjut perjalanan pake kereta Sri tanjung ke banyuwangi, maka dari itu gue numpang tidur di temen gue yang baik banget sampe mau jemput gue di terminal Jombor Jogja.
Masih di jogja pada malam itu juga, teman gue ngajakin nongkrong  dan tawaf sekitaran Malioboro, mumpung gue punya waktu satu malem disana. walaupun cape, ya siapa takut. Sekalian nyiapin logistik yang kurang buat di destinasi gue selanjutnya.

Masih di Day 3 Jogja:

(15.30 - 17.30) istirahat
(18.00 - 21.00) nognkrong sambil tawaf di Malioboro
(21.00 - selesai) pergi Ke alfamart buat nyiapin logistik yang kurang Rp 25.000

Solopacker Tips & Trick:
  • mau dimanapun lu singgah, usahakan cuci baju yang bisa lo jemur semalaman
  • buat yang punya rute sama kaya gue, atau masih mau melancong entah kemanapun itu, jangan lupa siapkan logistik.
Waktunya istirahat sebelum perjalanan biadab di hari besok... monggo next page ;)

Rabu, 26 Agustus 2015

Hey Gue di Dieng Loh! (NGGAK NANYA!!!)

Finally, Dieng!

Sesampainnya di Dieng, nyari losmen adalah hal terbaik (kalo lu belum booking losmen), hal ini bertujuan sebelum lo beku gegara hawa disana dingin banget juga buat istirahat sebelum mengunjungi destinasi wisata yang ada disana. Hal bodoh  waktu itu, ketika Dieng sedang gencar-gencarnya diburu oleh pengunjung otomatis losmen murah yang ada udah penuh sama bookingan dan cuma nyisain beberapa losmen yang harganya diluar talar otak backpacker kere kaya gue. But, lucky me! ditengah bingungnya gue waktu itu gue ketemu sama 2 orang mahasiswa tingkat akhir asal Bandung yang juga juga berkunjung ke Dieng untuk ngumpulin materi tugas akhirnya. Gak beberapa lama gue dan temen sharecost gue ini dapet sebuah losmen yang harganya lumayan, 350.000 adalah patokan harga sewa kamar permalam, tapi setelah melaui nego yang alot akhirnya kita dapet itu kamar dengan harga 250.000 permalam. Dikarenakan gue Cuma punya 2 hari di Dieng maka sharecost pun Cuma gue bayar 150.000 aja.

Day 1 Dieng

(09.00 - 11.00) Check in & istirahat sebentar di Rama Homestay Dieng Rp 150.000
(11.15 - 11.30) Makan Rp 11.000
(11.30 - 14.00) Wisata candi, Museum, Kawah Sikidang Rp 10.000
(15.00 - 17.00) Telaga Warna Rp 3.000 + photo spot area  Rp 5000
Pulang ke losmen, istirahat
(19.00 - 21.00) Makan & JJS Rp 15.000
(21.00 - selesai) sharecost makanan buat mucuk ke Prau Rp 25.000

Solopacker Tips & Trick:
  • Gue dapet losmen harga tengil gegara Dieng lagi high season, di hari normal lo bisa dapetin kamar dengan harga 100.000 aja (share cost lebih enak)
  • Penginapan rekomen disana losmen Bu Djono, Dieng Pleteau Homestay, dan masih banyak lagi sih
  • Keliling Wisata candi, Museum, Kawah Sikidang, sama Telaga Warna gak perlu sewa motor kaya yang lain, jalan kaki aja lebih seru (walaupun kaki gempor) dan press budget.
  • Di Telaga Warna Gue saranin untuk ke spot buat Photo, tempatnya di atas (naik gitu) pemandangan lebih asoy.
  • Di Dieng harga makanan gak kira-kira bisa ampe belasan sekali makan (gak tau karna high season juga sih) rekomen gue ada nasi uduk di samping losmen bu Djono,harga 10.000 udah pake daging sapi!, tempatnya di apit sama losmen bu Djono dan jalur pendakian Mt. Prau. 
Waktu gue main ke Telaga Warna, Gue ketemu sama Pak Irin, dia salah satu guide yang ada di Dieng. Dia biasa nawarin jasa guide dengan paktokan harga 200.000 sd 300.000 per hari (full wisata). kebetulan gue ketemu pak Irin, jadi gue tau spot photo area dari beliau, dan ngasih guide gratisnya selama di Telaga Warna.
Sampe akhrirnya gue pake jasa dia buat hari besok naik ke gunung Prau.

Day 2 Dieng

(02.00 - 11.00) Mendaki gunung Prau  Rp 100.000 (sharecost ber 3, harusnya 300.000)
(11.00 - 13.00) jajan-jajan  kecapean abis mucuk   Rp34.000 (gak disaranin kalo mau press budget)
(13.00 - 18.00) Tepar (a.k.a tidur kecapean)
(18.00 - 21.00) Dieng culture festival (walapun di depannya doang) sama makan Mie Ongklok (makanan khas dieng) Rp 20.000
(21.00 - selesai) packing lanjut destinasi lain

Solopacker Tips & Trick:
  • buat solobackpaker, sharecost bareng trveler lain itu dianjurkan. bertujuan buat pres budget dan temen baru saat perjalanan.
  • kalo mau pake jasa pak Irin lu bisa nego untuk ambil jasa guide 200.000-250.000 per hari keliling wisata di Dieng (plus nego suruh pake motor dia), atau ambil jasa 2 hari langsung dgn tujuan segimana maunya lo (contoh h-1 keliling wisata, h-2 keprau/sikunir) dengan harga 300.000-350.000 .
  • kontak pak Irin 085385158078 / pin 57f46c02
  • waktu nego sama pak irin bilang aja lo kenal dari gue, lutfi, yang waktu dulu takut ketinggian waktu di guide-in naik gunung Prau :D
  • Ke Dieng wajib coba Mie Ongklok, banyak ko disana 

ransel udah siap di packing, saatnya nunggu besok buat plesir ke..... Next page keleeus :p

Selasa, 25 Agustus 2015

Ketika itinerary ngusir gue berangkat hari ini




“Jadi, perjalanan yang lama gue impikan ternyata segera terealisasi juga”. Sahut haru gue dalem hati. Iyalah, bisa lu bayangin selama satu semester gue Cuma bisa gigit jari liatin semua temen-temen gue nongkrong, dan kelayapan tiap hari. Beda sama gue yang notabenya wajib untuk ngumpulin duit demi terealisasinya trip ini.
waktu itu hari Rabu, 29 juli 2015 sore setelah barang beres gue packing lalu gue pamitan sama orang tua (wajib) dan pergi menuju terminal Cicaheum pake angkot dengan biaya 7000, dan nyampe di terminal cicaheum pada pukul 17.00. Berhubung destinasi awal gue adalah Dieng, *kenapa harus dieng? Gini, setelah gue baca dari banyak sumber artikel, Dieng itu punya event tradisional tahunan  dengan acara pemotongan rambut gimbal dengan nama Dieng Culture Festival, dan buat tahun ini event  itu diselenggarakan tanggal 31 juli sd 2 Agustus. *Terus kenapa perginya dari tanggal 29? ,event Dieng Cluture Fesival itu event tradisional yang besar, pengunjungnya bukan Cuma dari turis domestik, bahkan mancanegara, jadi antisipasi buat gue yang waktu itu berlum dapet losmen sama sekali ya pergi dari jauh-jauh hari buat ngindarin macet sama gak kebagian losmen.
Fyi, Dieng Culture Festival itu bayar 200.000 buat 3 hari, rundown nya rame, bisa lu search aja sendiri. salahnya gue waktu itu, gue sama sekali gak tau kalo event itu pake tiket, otomatis gue yang budgetnya terbatas dan cuma punya waktu 2 hari aja di Dieng gak jadi lah ikut acara itu, cuma jadi piknik biasa aja.
*lanjut, jadi kendaraan yang paling mungkin, cepat, dan murah dari kota gue (Bandung) adalah bus dengan biaya 85.000 (include makan 1 kali). Perjalanan menuju dieng ini dimulai pada pukul 19.00 dengan lama perjalanan semalam pake bus Budiman yang punya rute akhir Terminal kota Wonosobo. Sepanjang jalan lu bisa nikmati pemandangan malam hari kota kota yang di lewatin sama bus. Indah banget, zuzurr! Haha
bus, berhenti di rest area kota Tasik, oon nya gue waktu itu, gue sama sekali gak turun dari bus, gue lebih memilih diem gegara gue gak tau kalo tiket bus udah include makan gratis disitu (yakali tengah malem berhenti di rest area cuma buat makan? mendingan tidur, hemat duit). Sampe akhirnya ada Abang Indra (temen kenalan gue diperjalanan) yang manggil gue untuk turun dan ngasih tau gue kalo makan di situ gak bayar alias gratis karna include dari tiket. (ya langsung lah gue lari sprint ke tempat prasmanan dan makan pake porsi kuli)

Bus tiba di terminal Wonosobo pukul 04.00 tanggal 30. Untuk lanjutin perjalanan ke Dieng , transportsi satu-satunya yaitu mikrobus ( bus mini yang tenaganya edan banget! ) dengan biaya 25.000. perjalanan dari terminal Wonosobo ke Dieng ini makan waktu 1 jam lebih, dan disepenjang perjalanan lu bisa nikmatin pemandangan yang bagus banget.

cost perjalanan:
Sarijadi - Terminal Cicaheum Rp  7.000
Terminal Cicaheum - Terminal Wonosobo Rp 85.000
Terminal Wonosobo - Dieng Rp 25.000
 
Sesampainya di Dieng..... next page keleuusss :p

Sabtu, 22 Agustus 2015

Get Lost 17 Days in Nature, irreplaceable experienced



Pict gue ambil waktu mau ninggalin rumah singgah lombok

Sebelumnya, gue bakal kasih intro dulu sebelum nulis cerita perjalanan solo backpacker gue yang bakal gue rangkum perhari ini. Jadi, akhir bulan Juli 2015 kemaren gue baru aja ngelakuin lagi solo backpacker gue dengan rute Bandung-Dieng-Yogyakarta-Lombok-Sumbawa (Pulau Paserang & Pulau Kenawa)-Lombok-Bali (eksplor 3 Nusa Lembongan, Ceningan, sama Penida) dan balik lagi ke Bandung
Kawah, Candi, Telaga, Museum, Gunung, Bukit, Tebing, Pantai, Lautan lepas, Hutan, Goa.  Adat, Budaya Tradisional, Modernism. Kereta, Bis, Motor, Kapal, Fast Boat, Public Boat. Vip Room, Rumah Singgah, Camping, Kantor Polisi, Kantor Brimob NTB. Sunset, Sunrise. Panas, Hujan. Masing-masing Kuliner, warteg, bahkan makan gretongan (gratis), semua itu gue dapet saat perjalanan solo backpacker gue.
Relasi? Banyak! Gue ketemu sama orang-orang hebat dari berbagai kota di Indonesia. Owner Clothing, Pebisnis Muda, Pilot, Host acara TV, para suhu backpacer setiap daerah, Bule gila, Bule Royal (malahan gue sekamar sama bule china), anak-anak backpacker regional kota masing-masing, mahasiswa, sama penduduk sipil. What a beautiful World!
Berhubung memang perjalanan ini pengen gue tulis di blog "baru" gue dan banyak juga yang request tentang itinerary dan budgetnya, Mari kita check di next page :D

AKU TRESNOKAROKEANKOE, JOGJA!



AKU TRESNOKAROKEANKOE, JOGJA!

Yess jadi, setelah sekian lama gue gak cabut backpackeran (sebenernya ada sih waktu gue solo hiking di bandung, tapi gue lakuin tanpa gadget jadi gak ada dokumentasi dan lupa juga)dan backpacker terakhir gue adalah ke Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Dan memang waktu itu gue susah sekali yang namanya nabung duit, gak kaya biasanya, waktu itu gue addicted banget sama yang namanya nongkrong bak anak muda yang gaul begitu, sampai akhirnya gue berhasil backpackeran lagi secara dadakan ke Yogyakarta. Si duit gue dapet dari suntikan dana bokap yang tiba-tiba ngasih 4 lembar uang warna merah (jarang banget soalnya).
Backpacker gue kali ini pun gak gue lakuin sendiri kaya biasanya melaikan gue ngajakin temen gue yang kebetulan punya kaka di Jogja, ya apa lagi dong selain buat numpang tidur bersilaturahmi mumpung nanti ke sana. Hehe....
Sehabis gue dapet itu duit tanpa berfikir lama gue sms temen gue yang gue ajak ke Jogja (sebut saja mr.x ) untuk  ngajakin main kesana dan booking tiket malam itu juga. Ngedapetin ajakan yang tiba-tiba, si mr.x ini tiba-tiba ngorejat (a.k.a kaget). Keliat jelas dari atrikulasi mr.x yang meninggikan nada bicaranya waktu gue hubungi dia lewat telepon *apaaa atulaah *geje yah? *iyah. Walaupun sempet terjadi klimaks saat pembelian tiket, gegara real nya keberangkatan cuma h+2 dari pembelian tiket, tapi piknik must be go on.
Gue pergi dari stasiun kiara condong Bandung pukul 19.15 (kalo gak salah)dan nyampe Jogja sekitar pukul 04.00 a.m. Semalaman di perjalanan gue cuma bisa online sambil searching beberapa artikel dan terjebak virus kangen sang pacar (kalo sekarang udah jadi mantan).
Budget pergi? Check this out:

Sarijadi (kontrakan) – Stasiun Kircon : Rp 6.000/org
Tiket Stasiun Kircon – Stasiun Lempuyangan : Rp 130.000/org (sekarang sih penyuluhan subsidi udah ada lagi jadi kalian bisa pergi dengan rute yang sama dengan harga Rp 100.000.
Stasiun Lempuyangan – Glagah Sari ( Tempat Gue Ngindep ) deket kampus UTY : Dijemput
Makan : Rp 15.000/org
Total /org : Rp 151.000

Apasih yang lo mau cari di Jogja? Tongkrongan? Pantai? Adat Budaya + candinya? Ada. Gue Cuma bisa bilang Jogja ini emang destinasi kumplit buat kalian backpacker pemula yang ingin mencoba suasana baru.
Nih perjalanan gue, gak gue bikin story telling lah, kalian pasti lebih tau banyak dari pada gue tentang destinasi di tanah keraton ini.


















Day 1:
Bedrest 05.00 – 09.00
Kost-an – Candi Prambanan 09.00 -15.00 = motor dipinjemin (rental? ada ko di deket kampus UTY) + Bensin Rp 20.000 , tiket masuk + makan Rp 90.000 ( Rp 110.000 / 2 org )
Angkringan : Kopi joss + makan Rp 17.000/org
Total /org : Rp 72.000



















Day 2 :
Kost-an – Pantai Parang tritis : Bensin Rp 20.000, parkir Rp 3000, makan Rp 15.000/org,  
Imogiri Magunan : retribusi Rp 3.000/org
Internet Express & Cafe : Rp 15.000/org
Total /org : Rp 54.500
Day 3 :
Wisata Kuliner : Rp 30.000
Alun-alun Kidul & Utara : Naik Sepeda

Hari ke 4, sebuah musibah hinggap ke gue waktu itu, tetiba gue demam dengan suhu yang tinggi. Yang tadinya hari ke-4 dan ke-5 mau singgahi destinasi daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul pun gak jadi, alhasil gue nyuruh temen gue untuk cariin tiket pulang buat besok hari (ke-5), dan hari ke 4 malam cuma gue abisin dengan jalan-jalan sekitaran Malioboro walaupun dengan keadaan yang demam. Bimbang rasanya gegara temen gue mah tetep diem di Jogja buat lanjutin ke destinasi lain, tapi mau gimana lagi. Tiket balik gue dapetin dengan harga Rp 100.000 dan sesampainya di Stasiun Kircon gue minta dijemput sama orang tua gue buat balik.
Total /org:
Perjalanan pergi : Rp 151.000
Hari 1 : Rp 72.000
Hari 2 : Rp 54.500
Hari 3 : Rp 30.000
Oleh-oleh : Rp 50.000
Tiket pulang : Rp 100.000 + Makan Rp 15.000
Total pengeluaran : Rp 472.000
Masih keitung low kan?